Manusia merupakan makhluk sosial dan budaya. Manusia dikatakan
sebagai makhluk sosial karena manusia tidak dapat hidup secara individu atau
sendiri, sehingga manusia perlu orang lain untuk bertahan hidup. Sedangkan
manusia sebagai makhluk budaya merupakan makhluk yang memiliki kemampuan
menciptakan kebaikan, kebenaran, keadilan, dan bertanggung jawab. Oleh karena
itu, manusia yang diciptakan dengan segala akal pikiran dapat memanfaatkannya
dengan berinteraksi dengan orang lain serta dalam berinteraksi diharapkan dapat
menciptakan keadilan, kebenaran, kebaikan dan tanggung jawab.
Di era globalisasi ini, manusia di dunia ini cenderung lebih
memilih hal – hal yang mudah dicapai atau sering disebut praktis. Salah satu
caranya adalah dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi yang
sudah berkembang saat ini. Banyak alat teknologi dan informasi yang berkembang,
adalah televisi, komputer, radio, hand phone, dan sebagainya. Akibat dari
perkembangan teknologi dan informasi yang semakin cepat, maka kebudayaan, gaya
hidup, dan pola pikir seseorang dengan mudah dan cepat pula dapat dipengaruhi
oleh orang lain.
Perlu kita ketahui bahwa pengaruh
globalisasi dengan dukungan teknogi informasi memiliki pengaruh positif dan
negatif. Pengrauh postif dari perkembangan teknologi dan informasi adalah
semakin mudah, cepat dan tepat dalam mencari atau memberi informasi, sebagai
contohnya adalah apabila kita akan mengirim surat maka kita tidak perlu
menunggu lama untuk sampai ke tangan orang yang kita kirim, karena kita dapat melakukannya
dengan menggunakan e-mail ataupun sms (short message service). Sedangkan
pengaruh negatifnya adalah terjadinya pasar bebas sehingga dengan mudahnya
produk luar negeri masuk ke negara kita. Apalagi mayoritas masyarakat Indonesia
yang memiliki budaya komsumtif, sehingga produk dalam negri semakin
ditinggalkan oleh masyarakat kita.
Selain itu, akibat dari perkembangan
teknologi dan informasi adalah semakin cepatnya kita mengetahui kebudayaan
negara lain. Kebudayaan di suatu negara atau daerah tidak selalu baik atau
benar apabila dilakukan di daerah yang berbeda kebudayaannya, karena setiap
daerah memiliki aturan – aturan atau yang sering disebut norma. Apabila kita
tidak dapat menyaring kebudayaan yang masuk, maka kita akan terjerumus pada
lubang yang salah.
0 komentar:
Posting Komentar